Selasa, 09 September 2014

Membangun industri kreatif handicraft (Kriya) di Kabupaten Labuhanbatu

Oleh Blogger - Kabupaten Labuhanbatu sebenarnya memiliki potensi besar untuk pengembangan bidang industri kreatif, khususnya kerajinan tangan atau yang biasa disebut handicraft. Salah satu indikatornya, yakni begitu banyaknya bahan baku yang bisa di olah dari sumber daya alam daerah ini. Sayangnya, pemerintah melalui dinas terkaitnya (Dinas Koperasi dan UMKM) belum menunjukkan kinerja yang (bisa dibilang) optimal untuk meningkatkan sektor ini. 
Padahal, jika dikelola dan dikembangkan dengan baik, potensi ekonomi yang bisa diperoleh dari industri yang bisa dikerjakan dengan konsep "rumahan" dan berbiaya relatif kecil ini sangat besar. Kembali lagi, memang disayangkan bahwa dorongan dan informasi terkait dengan industri kerajinan ini masih sangat-sangat terbatas di kabupaten Labuhanbatu.
Selain itu, adanya pandangan yang mungkin sedikit keliru dari sebagian masyarakat kita bahwa industri kerajinan ini tidak atau kurang memiliki pangsa pasar yang bagus, sulitnya pemasaran, investasi yang cenderung jangka panjang, hingga tingkat kesulitan pekerjaan yang dinilai hanya bisa dilakukan oleh orang-orang dengan keahlian tertentu, tentu tidak seluruhnya bisa dibenarkan.
Perlu difahami, bahwa usaha kerajinan ini sebenarnya memiliki pangsa pasar yang cukup baik melihat perkembangan pola pikir masyarakat saat ini yang sudah cenderung maju, dan mengkaitkan aspek-aspek seni dalam pemenuhan beberapa kebutuhannya. Jika dikaitkan dengan sulitnya pemasaran, justru saat ini sudah berbanding terbaik dengan beberapa dekade silam. Luasnya jaringan komunikasi dan interaksi melalui jejaring sosial, merupakan salah satu keuntungan bagi orang-orang yang saat ini memiliki industri dalam bentuk apapun. Artinya, pelaku usaha atau pengrajin lebih leluasa memasarkan dan mencari market pasar bagi produknya. Nah, jika dikaitkan dengan perlu adanya keahlian khusus, memang ini yang bisa dibenarkan. Namun juga harus digaris bawahi, bahwa industri kreatif tidak mutlak hanya menjadi milik orang-orang yang sudah mendapatkan pendidikan formal di bidang seni. Belajar dari berkembangnya industri kreatif di beberapa kota Indonesia, seperti Bandung, Jogja, Solo dan sebagainya, ditambah dengan kreasi seni yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai salah satu indikator bahwa besarnya pengaruh lingkungan dan besarnya minat dari semua elemen yang ada untuk mengembangkan industri kreatif dari berbagai macam bahan baku, menjadi parameter industri kreatif bisa dikembangkan dimanapun. Dengan catatan, memang perlu juga adanya minat dan keinginan, serta pemahaman bahwa setiap seni kerajinan memiliki nilai ekonomis yang terkadang tidak terbatas jika dinominalkan dalam bentuk uang.
Balik lagi, bagaimana dengan industri kerajinan di Labuhanbatu? sepengetahuan penulis (blogger) bahwa saat ini (setelah mencari beberapa referensi dan coba searching di internet), belum ditemukan satupun komunitas yang terbangun untuk mendorong bangkitnya industri kerajinan handicraft di kabupaten ini. 
Ini juga yang menjadi dasar bagi blogger untuk membangun sebuah industri rumahan kerajinan handicraft, dan membentuk sebuah komunitas yang diberi nama Labuhanbatu Craft.
(sambungan dari sebelumnya...) ...
Jadi, jika melihat dari potensi seni kerajinan tangan atau handicraft (kriya), sangat-sangat memungkinkan dikembangkan di kabupaten Labuhanbatu sebagai salah satu alternatif peningkatan ekonomi masyarakat lokal. 
Nah, apa saja yang bisa dijadikan sebagai karya seni bernilai ekonomis bahkan bisa dikembangkan menjadi industri rumahan (home industry). Menurut saya ada sangat banyak kreasi seni kerajinan berbahan baku murah, mudah didapatkan dan sederhana dalam pengolahannya. Misalnya, kerajinan berbahan clay, yang biasa digunakan oleh para pengrajin tembikar, patung, keramik dan sebagainya. Tentang apa itu clay, mungkin nanti akan dijelaskan ditulisan tersendiri. 
Kemudian, banyaknya bahan-bahan tidak terpakai (sampah) yang bisa di olah menjadi kerajinan. Dibanyak daerah (bahkan negara luar), pemanfaatan sampah-sampah tertentu untuk dijadikan bahan kerajinan sudah dilakukan sejak lama. Tinggal lagi, bagaimana mengolah hingga mengembangkannya menjadi barang bernilai seni dan ekonomis, tinggal membutuhkan kemauan dan kreatifitas kita.
Ada yang terpenting dari semua itu, yakni karya-karya seni yang lahir dari para pengrajin umumnya akan membawa identitas kedaerahan. Artinya, secara sadar identitas budaya lokal juga perlahan akan tumbuh dan kembali berkembang melalui karya-karya seni yang dibuat oleh para pengrajin lokal. 
Dasar itu pula yang mendorong saya untuk membangun industri kerajinan tangan ini, dengan harapan dapat juga dimanfaatkan dan/atau bermanfaat bagi lingkungan sekitar. **Salam Kriya Labuhanbatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar